Jatuhnya pesawat tempur milik Militer TNI AU Indonesia jenis Hawk 200 yang jatuh dikawasan Pasir Putih, Pandau, Riau yang jatuh pada hari ini selasa. Tindakan Penganiaya Oknum TNI Kepada Wartawan, yang dilakukan oleh oknum TNI AU Indonesia terhadap wartawan saat meliputi kasus jatuhnya pesawat jenis Hawk 200 di Riau ini, menjadi sebuah masalah yang tidak diinginkan oleh Komandan TNI AU Indonesia sebenarnya.
Pada kasus jatuhnya pesawat milik TNI AU Indonesia ini menjadi banyak kritikan. Yang dilontarkan oleh dari salah satu dari Anggota Komisi 1 DPR Effendy Choirie alias Gus Choi di Gedung Kompleks Parlemen Senayan yang mengatakan kekesalannya terhadap pihak TNI yang melakukan kekerasan terhadap seorang wartawan.
Gus Choi menyayangkan di era demokrasi masih ada anggota TNI yang menganggap wartawan sebagai musuh yang menganggu eksistensi. Tentara, kata dia, menganggap seluruh alutsista merupakan rahasia negara sehingga tak bisa dipublikasi meskipun mengalami kecelakaan.
Padahal, tambah Gus Choi, rakyat perlu tahu apa yang terjadi lantaran TNI dibiayai oleh rakyat. "Kenapa bisa kecelakaan? Apakah karena technical error, human error, atau apa publik harus tahu. Tentara harus jelaskan. Sebelum menjelaskan, wartawan perlu mempublikasikan dan itu harus dilayani," kata dia.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa itu menambahkan, agar kejadian serupa tidak terulang lagi, seluruh anggota TNI perlu diajarkan bisa bekerjasama dengan wartawan. Seperti diberitakan, wartawan Riau Pos menjadi salah satu korban kekerasan perwira TNI AU. Dia sempat dicekik dan kameranya diambil. Kekerasan itu terekam video. Rekaman lalu diunggah ke YouTube.
0 komentar:
Post a Comment